CBR EVALUASI HASIL BELAJAR MENGAJAR


EVALUASI
HASIL BELAJAR SENI RUPA

Drs. Sugito, M.Pd
Dra. Cahirani, M.Pd
Drs. Anam Ibrahim, M.Pd
(Critical Book Report)








Oleh :
Heri Setiawan
NIM : 2143151013


JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016






PENGANTAR


            Segala puji dan syukur kepada Allah SWT Tuhan  Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan Critical Book Report ini guna memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Medan. Salawat serta salam untuk Baginda Muhammad SAW yang membebaskan manusia dari zaman jahiliyah hingga zaman yang seperti sekarang ini, syafaatnya kita harapkan diakhirat.
            Tak ada gading yang tak retak, begitu juga terhadap penulisan saya ini yang pastinya jauh dari kata sempurna, banyak terdapat kekuranga, kesalahan penulisan, atau masih ada kalimat yang rancu, hal demikian semata atas kesalahan penulis. Penulis juga mempunyai harapan Book Report ini dapat bermanfaat dan memenuhi fungsinya.
            Akhir cerita, atas segala kekurangan dan kelemahan yang terdapat pada Critical Book Report ini, penulis sangat menerima kritik dan saran pada dosen pengampu, serta memohon maaf kepada pembaca dan memohon ampun kepada Allah. Akhirul kalam, penulis ucapkan terima kasih.




Medan, 18 November 2016
                                                                                                               Penulis

                                                                                                             Heri Setiawan
   
           

DAFTAR ISI


PENGANTAR................................................................................................    ii
DAFTAR ISI..................................................................................................   iii
BAB I DESKRIPSI
       I.            PENDAHULUAN...............................................................................     1
    II.            JENIS dan ALAT PENILAIAN.........................................................     5
 III.            PROSEDUR PENILAIAN.................................................................   10
 IV.            TAKSONOMI dan KRITERIA PENILAIAN...................................   10
    V.            PENSKORAN dan PENGOLAHAN SKOR.....................................   11
 VI.            ANALISIS TES...................................................................................   11
VII.            PENILAIAN KARYA SENI RUPA..................................................   11
BAB II ANALISIS BUKU                                                                                  12
       I.            PENDAHULUAN...............................................................................   12
    II.            JENIS dan ALAT PENILAIAN.........................................................   12
 III.            PROSEDUR PENILAIAN.................................................................   13
 IV.            TAKSONOMI dan KRITERIA PENILAIAN...................................   13
    V.            PENSKORAN dan PENGOLAHAN SKOR.....................................   13
 VI.            ANALISIS TES...................................................................................   13
VII.            PENILAIAN KARYA SENI RUPA..................................................   14
BAB III PENUTUP                                                                                             15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................   16

BAB I

DESKRIPSI


Buku yang berjudul Evaluasi Hasil Belajar Seni Rupa karya 3 dosen unimed Drs. Sugito, M.Pd, Dra. Chairani, M.pd, dan Drs. Anam Ibrahim, M.Pd secra agaris besar dibagi atas tujuh BAB yaitu:

             I          Pendahuluan
             II        Jenis dan Alat Penilaian
             III       Prosedur Penilaian
             IV       Taksonomi dan Kriteria Penilaian
             V        Penskoran dan Pengolahan Skor
             VI       Analisi Tes
             VII     Penilaian Karya Seni Rupa

I.         PENDAHULUAN

a.    Pengertian Evaluasi
Untuk memberi pengertian evaluasi, terlebih dahulu harus dipahami pengertian pengukuran dan penilaian, oleh karena kegiatan pengukuran dan penilaian. Evaluasi tidak dapat dilakukan tanpa didahului kegiatan penilaian, dan penilaian dapat dilakukan jika sudah diawali oleh kegiatan pengukran.
1.      Pengukuran
Pengukuran (measurement) adalah awal proses evaluasi. Pengukuran hasilnya merupakan bentuk angka (kuantitatif) atas atribut tertentu. Data hasil penukuran menjadi bahan dasar untuk melakukan penilaian dan evaluasi. Pengukuran adalah sebagai pemberian angka pada atribut tertentu.
2.      Penilaian
Penilaian (assessment) adalah suatu proses menentukan naik buruk, indah tidak indah dsb. Tentang perkembanagan hasil berlajar siswa berdasarkan data hasil pengukuran.

3.      Evaluasi (evaluation)
Adalah suatu proses sistematis untuk menentukan atau membuat putusan sejauh mana tujuan dan program tercapai. Yaitu prosess menilai berdasarkan kriteria atau tujuan yang didetapkan diikuti dengan pengambilan keputusan yang diambil dari penilaian terhadap proses dan hasil belajar.
Evaluasi dengan penilaian memiliki kesamaan yang signifikan yaitu sama-sama menilai perkembangan hasil belajar dengan kriteria yang sudah ada.
4.      Asesmen  Autentik (Authentic Assessment)
Asesmen ialah sinonim dari penilaian, pengukuran pengujian, atau evaluasi. Istilah autentik ialah sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel. Namun kali ini untuk menghadapkan siswa pada tantangan dunia nyata yang mengharuskan mereka mampu menerapkan berbagai keahlian dan pengetahuan yang dimiliki.
5.      Appraisal
Pada hakikatnya merupakan kegiatan menilai, tetapi kegiatan menilai di luar kegiatan pendidikan da pembelajaran, namun istilah ini perlu mendapatkn pembahasan secara ringkas oleh sebab istilah tersebut yang berkenaan dengan kegiatan evaluasi.
      Appraisal adalah penaksiran, yang berhubungan dengan nilai sesuatu kebendaan, dan atau proses seorang penilai dalam memberikan suatu estimasi atau opini atas nilai ekonomis. Istilah lain untuk appraisal ini juga dapat dikatakan penilaian yang tidak lazim.

a.    Tujuan, Fungsi, Dan Prinsip Penilaia
1.      Tujuan Penilaian
a.       Melihat taraf perkembangan selama dan sesudah proses pembelajaran.
b.      Melihat efektifitas dan efisiensi pembelajaran
c.       Melihat ketercapaian proram pembelajaran
d.      Mengetahui kedudukan siswa dalam belajar di dalam kelasnya
e.       Memberika dorongan belajar bagi siswa.
f.       Alat monitoring agar pembelajaran tetap sesuai dengan rencana.
g.      Pengecekkan kelemahan-kelemahan siswa dalam pembelajaran. (Majid, 2009:187)
2.      Fungsi Penilaian
Fungsinya dilihat dari berbagai sudut pandang, yakni: fungsi bagi siswa, bagi masyarakat/orang tua, bagi guru, dan fungsi bagi sekolah (Unimed, 2012:25)
a.      Fungsi bagi siswa
1)        Informasi keberhasilannya dalam belajar.
2)        Alat motivasi belajar.
3)        Petunjuk dalam belajar.
4)        Penguatan (reinforcement) dalam belajar.
b.      Fungsi bagi masyarakat/orang tua
1)      Laoran tentang kemajuan dan perkembangan hasil belajar anak.
2)      Alat kontrol orang tua pada anak dalam hal belajar.
3)      Alat monitoring masyarakat/orang tua pada pihak sekolah
c.       Fungsi bagi guru
1)      Feed Back (umpan balik) berkenaan dengan perbaikan pembelajaran.
2)      Penempatan (placement) siswa dalam situasi pembelajaran
3)      Diagnosis tentang hambatan siswa dalam belajar dan hal-hal lainnya, ini biasa lebih banyak digunakan oleh guru-guru konseling.
4)      Seleksi.
5)      Bimbingan belajar.
d.      Funsi bagi sekolah
1)      Seleksi.
2)      Perbaikan program.
3)      Penataan kurikulum.
4)      Perencaan dan pengembangan program.
5)       
3.      Prinsip penilaian
Prinsip penilaian intinya terdapat tiga bagia, yakni: prinsip konprehensif, prinsip kontinuitas, dan objektivitas. (Unimed, 2012:23)
a.      Prinsip komprehensif
Dalam prinsip ini penilaian harus dilakukan terhadap semua ranah belajar yaitu ranah Afektif, Kognitif, dan Psikomtor.
      Penilaian afektif berkenaan dengan menilai sikap, prilaku, ketaatan, tanggung jawab, dll. Penilaian kognitif berkenaan dengan intelektual atau kemampuan pengetahuan, penguasaan ilmu, dsb. Penilaian psikomotor berkenaan dengan keterampilan, keterampilan menggunakan ilmu yang dimiliki.
b.      Prinsip kontinuitas
Pada prinsipnya penilaian harus dilakukan secara terus-menerus. Dari mulai proses diawal pembelajaran, saat proses berlangsungnya proses pembelajaran, dan akhir dari pembelajaran (tidak harus dalam bentuk tes). Hasil penilaian saat ini dihubungkan dengan penilaian sebelumnya dan sebaliknya, bagaimana perkembangan sebelumnya dengan perkembangan saat ini dan bagaimana selanjutnya.

c.       Prinsip objektivitas
     Penilaian harus dilakukan terhadap materi yang sudah dibahas/disajkan, adalah tidak fair dan sangat keliru bila penilaian telah dilakukan akan tetapi materi pelajaran belum pernah disajikan pada siswa.
     Penilaian dilakukan sesuai isi pendidikan (mengacu pada tujuan pembelajaran/kompetensi yang telah dirumuskandalam rencana pelaksanaan pembelajaran/RPP). Penilaian ditujukan untuk memperoleh informasi tentang perkembangan taraf perkembanga anak.

II.      JENIS dan ALAT PENILAIAN

A.  Jenis Penilaian
            Jenis penilaian terbagi menjadi 4 bagian, yakni: penilaian penempatam (placement), penilaian diagnostik, penilaian formatif, dan penilaian sumatif (Bloom dkk, 1997)
1.        Penilaian Penempatan (placement)
       Penilaian yang dilaksanakan untuk keperluan penempatan siswa/individu dalam situasi pembelajaran yan sesuai kemampuan siswa.
Fungsi: mengetahui keadaan siswa (bakat, minat, skill, pengetahuan)
Waktu: Sedini mungkin sebelum PBM berlangsung.
2.        Penilaian Diagnostik
            Penilaian yang dilakukan dalam kaitannya denga program konseling (bimbingan penyuluhan).
Fungsi:
a.       Mengetahui latar belakang siswa dalam pembelajaran (kesulitan, hambatan, gangguan dalam belajar)
b.      Untuk membantu memecahkan kesulitan siswa dalam belajar.
Waktu: Dilakukan sesuai kebutuhan
3.        Penilaian Formatif
       Penilaian formatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memonitor hasil belajar dan tingkat perkembangan siswa setelah selesai program satuan bahasan/RPP (biasa dilaksanakan 4 atau 5 kali pertemuan).
Fungsi: memperbaiki proses belajar mengajar.
Tujuan: mengetahui perkembangan hasil belajar dan perbaikan pembelajran yang sedang berjalan.

4.        Penilaian Sumatif
       Adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam rentang waktu  setelah satu program pembelajran atau satu tahun program pembelajaran telah selesai.
Fungsi:
a.    Laporan hasil belajar rentang waktu satu semester atau rentang waktu satu tahun pembelajaran.
b.    Mengetahui taraf hasil belajar yang dicapai siswa setelah rentang waktu yang ditentukan tadi.
c.    Sebagai informasi dasar.
d.   Sebagai bahan informasi untuk memutuskan naik atau tidak kelas, lulus atau tidak lulus.
Waktu: akhir semester atau setelah satu tahun pembelajaran.

B.  Alat/Teknik Penilaian
     Pada hakikatnya alat penilaian ada dua jenis, yaitu: teknik non tes dan teknik tes.
1.        Teknik Non Tes
     Teknik non tes merupakan alat penilaian yang dapat mengukur perubahan tingkah laku siswa dalam belajar, jadi tidak hanya dengan tes. Teknik cocok digunakan untuk mengukur perubahan tingkah laku yang berkjenaan dengan afektif, terutama yang berhubungan dengan apa yang dibuat atau dikerjakan dari pada apa yang diketahui atau dipahami. (Zainul & N. Nasution, 1997:92)
     Alat penilaian non tes biasanya brupa skala sikap, angket, daftar cek, wawancara, dan observasi.
a.   Skala sikap
Ada 5 jenis, yaitu skala Likert, skala Guttman, skala Sematic differensial, Rating scale, skala Thurstone (Riduwan & H. Sunarto, 2009:20)
b.   Angket/kuesioner
Angket atau disebut juga Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang hendak diisi oleh orang yang hendak diukur (responden/siswa), dengan kuesioner dapat diketahui keadaan diri, pengalaman, pengetahuan, sikap, pendapat, dan sebagainya (Arikunto, 1991:24).
Kuesioner/angket terbagi 4 jenis, yaitu:
1)      Kuesioner langsung yang tertutup.
2)      Kuesioner langsung yang terbuka.
3)      Kuesioner tak langsung yang tertutup.
4)      Kuesioner tak langsung yang terbuka (Faisal: 1981)
c.    Daftar Cek (chek list)
     Daftar cek adalah deretan pertanyaan secara singkat dan responden/siswa tinggal hanya membubuhkan tanda cek (√) dalam menjawab pertanyaan yang disediakan.
Contoh:
Ingin mengetahui sikap siswa tentang pelajaran seni rupa.
Berilah satu tanda cek pada kolom pilihan jawaban untuk tiap pernyataan sesuai pendapatmu.
Contoh dijabarkan dalam bentuk tabel berikut ini:
Pernyataan
Degree of important
Sangat perlu
Perlu
Cukup perlu
Tidak perlu
Pelajaran seni rupa menurut saya harus diajarkan tiap semester



Pelajaran seni rupa perlu dilanjutkan dengan kegiatan ekstrakurikuler



Setiap hasil praktek seni rupa hendaknya dikembalikan pada siswa



…. Dst
….
….
....
….

d.   Wawancara (interview)
      Wawancara merupakan satu alat/teknik nontes yang digunakan untuk mendapatkan data dari responden/siswa secara sepihak (responden tidak diberi kesempatan sama seklai untuk mengajkan pertanyaan).
Wawancara dilakukan dengan dua cara, yaitu wawancara bebas dan wawancara ak bebas (terpimpin).

e.    Observasi
      Adalah teknik penilaian non tes dengan cara pengamatan secara teliti, langsung, dan sistematis (Nurkancana, 1986:46)
      Observasi sangat baik digunakan bagi pengukuran keberhasilan belajar yang mengutamakan kemamuan atau keterampilan. Karena hasil keterampilan sukar diukur dengan tes (Zainul & N. Nasution, 1997:92). Observasi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu observasi partisipan, observasi sistematik, dan observasi eksperimental.

2.         Teknik Tes
       Kalau sebelumnya telah dibahas teknik non tes sebagai alat penilaian yang digunakan untuk mengukur sikap, tentu berbeda denga teknik tes.
Teknik tes biasa lebih tepat digunakan untuk memperoleh informasi hasil belajar yang berada pada ranah kogniitif yaitu ranah pengetahuan (pengujian intelektual/pengujian kemampuan berpikir seseorang/ pengujian berkenaan dengan penguasaan keilmuan)..
a.      Pengertian Tes
      Tes adalah seperangkat  tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait atau atribut pendidikan atau psikologi yang setiap butir pertanyaan tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar (Zainul & N. Nasution, 1997:3)
Tes adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan atau perintah-perintah yang harus dijalankan (Suryabrata, 1984;) atau tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seorang murid atau kelompok murid (Buchori, 1983).
b.      Etika Tes
      Berkenaan dengan tindakan etis dan tidak etis dalam pelaksanaa secara profesional. Etika tes termasuk kerahasiaan tes, keamanan tes, interpretasi hasil tes dan penggunaan tes (Zainul & N. Nasution, 1997:11). Umumnya masalah etika tes hampir tak pernah terpikirkan dan mendapat perhatian dari pendidik. Ada beberapa uraian masalah etika tes:
1)     Kerahasiaan Tes
       Kerap sekali guru menguumumkan hasil tesnya dengan uidentitas yang  jelas, hal ini melanggar etika tes. Misalnya pengumuman dengan menempelkan hasil tes didinding akan memberikan dampak psikologis yang tidak baik bagi siswa bila hasilnya  tidak memuaskan.
2)      Keamanan Tes
       Banyak kritik dari masyarakat terhadap praktek tes berkenaan dengan hasil pendidikan, kritik tersebut tidak saja dari orang tua siswa, para ahlipun banyak melayangkannya. Pendidik harus dapat menjaga keamanan dan kerahasiaan tes sebelum dan sesudah digunakkan.
3)     Interpretasi
       Hasil tes harus diinterpretasikan secara objektif, wajar, dan profesional. Bila hasil tes ditafsirkan secara tidak patut dapat membahayakan kehidupan mental emosional peserta tes. Terkadang hasil tes diinterpretasikan secara keliru yang memberikan ketidak adilan pada peserta.
4)     Penggunaan Tes
       Tes untuk menguji hasil belajar siswa haruslah tes yang benar, tes yang benar berupa tes yang sudah baku atau oleh juga tes yang disusun oleh guru yang bersangkutan. Tes yang baku ialah tes yang telah valid dan mampu mengukur apa yang hendak diukur.
c.       Pelakanaan Tes
Beberapa petunjuk pelaksanaan tes sebagai berikut:
1)     Pelaksanaan tes hendaknya diinformasikan terlebih dahulu pada siswa sebelum tes dilakukan, kecuali karena ada pertimbangan tertentu yang sifat sangat penting pelaksanaannya tidak diinformasikan.
2)     Kisi-kisi tes sebaiknya diberitahu pada siswa sebelum dilakukan tes
3)     Tes harus memiliki petunjuk cara menjawab
4)     Pendidik wajib memberi motivasi untuk menjawab secara baik
5)     Menhindari diskriminasi siswa atau kelompok siswa.
6)     Pendidik tidak boleh bersikap yang dapat menimbulkan rasa cemas peserta tes.
d.      Dasar-Dasar Penyusunan THB
      Tes Hasil Belajar ialah alah satu alat ukur yang paling tepat dibanding alat ukur lainnya yang sangat terbatas seperti skala sikap, wawancara, angket/kuesioner, daftar cek, dan daftar isian.
e.       Jenis Teknis Tes
Sesuai jenisnya teknik tes terbagi atas tiga, yaitu tes lisan, tes tulisan, tes tulisan bentuk uraian.

3.      Pertimbangan Dalam Merancang Tes
Tes akan memiliki arti dan memenuhi fungsinya bila soal yang disusun dapat menguji tujuan yang penting dan dapat mewakili ranah belajar yang diuji secara representatif. Beberapa yang harus dipertimbangkan ialahpengambilan sampel dan pemilihan butir soal, jenis tes yang digunakan, aspek yang akan diuji, format butir soal, jumlah butir soal, distribusi tingkat kesukaran soal.

III.   PROSEDUR PENILAIAN

     Prosedur penilaian berkenaan dengan tata cara dalam melaksanakan penilaian. Prosedur penialaian diantaranya yaitu: perencanaan, pengumpulan data, verifikasi data, pengolahan data, penafsiran data.

IV.   TAKSONOMI dan KRITERIA PENILAIAN

Taksonomi adalah model yang biasa digunakan untuk menganalisis bidang-bidang pendidikan termasuk didalamnya analisis penilaian. Taksonomi melibatkan bidang-bidang seperti bidang pengetahuan, kesikapan, dan keterampilan. Bloom & Krathwohl menggolongkan tingkah laku individu dalam 3 bagian, yaitu: Afektif, Kognitif, dan Psikomotor.

V.      PENSKORAN dan PENGOLAHAN SKOR

Penskoran biasanya dilakukan sesuai dengan teknik tes yang dilakukan diantaranya, yaitu: penskoran tes tulisan dan penskoran tes perbuatan.
Sedangkan pengolahan skor terdapat beberapa tahapan sesuai dengan teknik tes hasil belajar, yang biasa digunakan ialah pendekatan acuan PAN disebabkan kecendrungan tes hasil belajar siswa yang yang dilaksanakan sekolah menngunakan acuan PAN.

VI.   ANALISIS TES

Merupakan bagain dari analisis yang berkenaan dengan syarat-syarat kebaikan tes. Mencakup butir tes dan analisis perangkat tes. Penyataan lain tentang tes yang baik dinyatakan bahwa baik buruknya suatu tes atau suatu evaluasi dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu validitas, realibelitas, tingkat kesukaran dan daya beda.

VII.PENILAIAN KARYA SENI RUPA

a.    Hasil Belajar Karya Seni Rupa
Dalam ranah Bloom, hasil belajar karya seni rupa masuk dalam kategori dalam ranah belajar psikomotor, yang cara mengujinya dengan jenis tes perbuatan atau tes tindakan.
Tes perbuatan seni rupa adalah serangkaian pertanyaan dalam perintah tertulis secara terurai (essay) namun hasilnya dinyatakan secara fisik (visual) dapat diamati oleh mata.



BAB II

ANALISIS BUKU


Secara umum buku yang ditulis oleh Drs. Sugito, M.Pd, Dra. Chairani, M.Pd, Drs. Anam Ibrahim, M.Pd yang berjudul Evaluasi Hasil Belajar Seni Rupa adalah merupakan pengenalan ringkas bagaimana prosedur untuk menentukan hasil mengajar seorang tenaga pendidik dengan hasil belajar siswa atau kelompok siswa, dengan mengutamakan fungsinya masing-masing baik fungsi bagi guru itu sendiri, fungsi bagi siswa, fungsi bagi orang tua, dan bagi masyarakat terhadap proses siswa atau kelompok siswa selama belajar di sekolahnya.
Didalam bagian per bagian buku itu pembaca dituntun secara sistematis dari mulai pengenalan apa yang dimaksud dengan evaluasi yang dikemukakan menurut para tokoh pendidikan atau penulis buku pendidikan yang sumbernya tentu kredibel, serta tujuannya kemudian jenis evaluasi itu apa saja, tekniknya.
Selain dari beberapa sistematika tersebut dalam buku itu memberikan info beberapa prosedur penilaian hasil belajar siswa, kemudian taksonomi, penskoran dan pengolahan skor untuk menilai, serta analisis dari tes sebuah penilaian, dan buku itu tetap konsisten terhadap judul, karena pada bagian akhir buku itu menjelaskan penilaian karya seni rupa yang cocok untuk mahasiswa jurusan seni rupa yang notabenenya ialah pendidikan.

I.         PENDAHULUAN

Pada Bagian I ini, penulis buku menyajikan tentang  pengetahuan terhadap pengertian evaluasi yang diambil dari sumber atau dari para tokoh pendidikan lain. Bagaimanakah langkah awal untuk menilai dari proses belajar mengajar yang terjadi di suatu kelas, selain itu penulis memberikan apa kegunaanya serta manfaatnya bagi siswa, bagi orang tua, masyarakat, guru dan yang lainnya.

II.      JENIS dan ALAT PENILAIAN

Pada Bagian II ini, penulis mulai memberikan kajian tentang jenis apa saja serta alat apa saja dalam sebuah peilaian. Sehingga membimbing pembaca untuk mendapatkan informasi jika hendak melakukan evaluasi hasil belajar mengajar dikelas. Tidak hanya pembaca juga mendapatkan teknik untuk melakukan penilaian.

III.   PROSEDUR PENILAIAN

Pada Bagian ini, penulis mulai menuju pada inti dari buku itu, yang mana pembaca akan mendapatkan bagaiman prosedur yang harus dilakukan ketika seorang pendidik hendak melakukan evaluasi selama mengajar, secara sistematis penulis membimbing pembaca tentang proses penilaian mulai dari rencana, kemudian mengumpulkan data-data dari siswa atau kelompok siswa, hingga proses verifikasi, pengolahan data dan prose akhir berujung pada interpretasi dari data yang didapat tadi.

IV.   TAKSONOMI dan KRITERIA PENILAIAN

Bagian ini, penulis seperti menjelaskan ranah mana sajakah yang hendak dinilai, merujuk pada teori seorang tokoh pendidikan yang sangat berpengaruh terhadap seluruh dunia pendidikan, sebab teorinya yaitu Taksonomi Bloom, yang mengklasifikasikan tujuan dari pendidikan yaitu afektif, kognitif, dan psikomotrik. Selain teori bloom penulis juga memberikan kriteria sebuah penilaian yang cenderung dipakai dari abad ke abad.

V.      PENSKORAN dan PENGOLAHAN SKOR

Pada Bagian V, merupakan bagian akhir dari sebuah penilaian, pembaca akan diajarkan ilmu-ilmu bagaimana menghitung skor untuk mendapatkan nilai dari hasil tes yang telah dilaksanakan kepada siswa.  Tetapi tidak semua penilaian sama tergantung kepada jenis tes yang dilakukan oleh gurunya, apakah itu tes tulisan atau tes peraktek. Pada bagian inilah diulas beberapa rumus yang nantinya akan digunakan, tujuannya adalah mendapatkan hasil yang jelas dan tidak mengecewakan.

VI.   ANALISIS TES

Pada Bagian VI ini, ialah penjelasan bagaimana menganalisis sebuah tes yang telah selesai  seorang pendidik lakukan, secara menyeluruh setiap tes dianalisis dari butir-butir soalnya, terkait tingkat kesulitan tes itu, kemudian daya pembedanya, setelah itu analisis soal dengan pengecohnya. Tidak cukup hanya disitu, dalam proses analisis ini juga menganalisis kevalidan tesnya dan reliabelitasnya.

VII.PENILAIAN KARYA SENI RUPA

Setelah dari beberapa bagian tentang proses, teknik, prosedur dari sebuah kegiatan penilaian penulis memang meletakkan bagian ini pada posisi yang tepat yaitu pada akhir Bab, dimana pembaca dituntun perlahan-lahan mulai pembaca tidak mengetahui apa itu evaluasi, hingga pada bagian Analisis. Namun, pada bagian ini untuk melengkapi tuntutan kepenulisan buku untuk pedoman mahasiswa yang notabenenya pendidikan. Tetapi, pada bagian akhir ini tidak sepenuhnya sama untuk penilaiannya, ada penambahan metode yang menjadi acuan bagi pendidik/guru seni rupa.

BAB III

PENUTUP


Secara garis besar, buku ini memberikan informasi secara terperinci, dengan merujuk pada literasi yang kredibel, tidak hanya asumsi dari penulis belaka dimana pada Bagian 1 hingga 6 merupakan metodologis Evaluasi hasil belajar siswa, yang pada dasarnya sering digunakan oleh dunia pendidikan pada umumnya.
Selanjutnya gambaran pada Bagian II hingga VI itulah sistematika progres dari penilaian hasil belajar siswa di sekolah, berbeda dengan Bagian I yang lebih menjelaskan tentang pengertian dari Evaluasi dan apa fungsinya, tujuannya agar pembaca tau bahwa setiap ujian yang dilakukan oleh guru pada masa yang lalu mempunyai tujuan yang positif.
Penulis buku ini mencoba merangkum terhadap semua materi tentang Evaluasi Hasil Belajar Seni Rupa, yang diharapkan nantinya menjadi pedoman para mahasiswa khususnya jurusan seni rupa, yang nanttinya tamatan dari jurusan diharapkan berprofesi menjadi seorang pendidik/guru dalam bidang kesenirupaan.


DAFTAR PUSTAKA


Sugito, dkk. (2015). Evaluasi Hasil Belajar Seni Rupa. Medan: Unimed Press

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOP SEMINAR PROPOSAL

Makalah Kritik Seni

RPP Microteaching Seni Budaya Berkarya 3D